Senin, 26 Oktober 2015

24 tahun dalam pencarian

Aku dilahirkan di Medan ,Sumatera Utara tepatnya tanggal 17 September 1971. Sewaktu dilahirkan aku di beri nama Andi Santoso oleh orangtuaku yang pada saat itu aku adalah anak yang ke 3 di keluarga dengan jumlah saudara 5 orang. Bapakku benama Suhartono, dia adalah seorang pegawai bank swasta yang ulet dalam menghidupi istri dan anaknya . Ibuku bernama Siti Zahara ,seorang wanita yang penuh dengan kasih sayang dalam keluarga besarnya . Awal kehidupanku di lalui di pemukiman padat kawasan Sukaramai daerah Kota Matsum yang terletak tidak jauh dari Mesjid Raya Al Mashun. Saat beranjak remaja ,orangtuaku kemudian membeli sebuah rumah di kawasan jl.Sekip yang lokasinya berdekatan dengan rumah seorang ketua organisasi kepemudaan di Medan ,di sinilah awal tragis kehidupanku.
Aku beradaptasi dengan cepat di lingkunganku sesuai usiaku saat itu. Layaknya seorang yang haus mendapati segelas air segera ku minum habis air tersebut tanpa berfikir itu air sehat atau bukan. Kehidupan malam pun ku jalani ,bergumul dengan pelacuran ,minuman keras dan narkoba. Disaat yang sama ekonomi keluarga ku mulai berkurang karena bapakku mengajukan pensiun dini dari bank dan mengalami kebangkrutan dalam usaha yang baru dijalaninya.
Hingga di suatu malam di tahun 1991, dalam hiruk pikuknya dunia malam di kawasan Petisah....aku dan teman-tamanku berpesta minuman keras dan narkoba. Saat itu kami sudah sangat dipengaruhi oleh efek barang haram tersebut, dan terjadilah peristiwa yang sangat mengguncang jiwaku yang paling dalam .Peristiwa itu sangat mempengaruhi fikiran hingga aku selalu berhalusinasi.
Setelah hampir sebulan semenjak kejadian itu ,aku pun memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan tidak akan pernah mengirim kabar kepada keluargaku. Hingga sampai hari ini di tahun 2015 aku belum pernah sekalipun menemui ataupun mengirim kabarku kepada orangtua dan keluargaku